Rabu, 29 Desember 2010

Antara Blackberry Kreditan, Laptop dan Kontrol Emosi

Hari ini saya dicemooh mantan rekan kerja hanya karena sebuah blackberry saat mereka bertukaran pin BB. Nggak tahu kenapa, memang dari dulu saya tidak begitu addict dengan yang namanya BB walaupun kata orang aplikasinya banyak dan canggih. Saya justru tergila - gila dengan i-phone atau IPAD. Mereka mencemooh dengan mengatakan, "berapa pin BB lu? hahaha oia, lu mana ada BB ya. Hari gini gag ada BB hahaha". Saya hanya tersenyum dan membalas dengan sebuah kalimat "gw masih setia dan cinta dengan hp yang lama karena hp yang lama juga belum rusak dan bisa fb-an plus chat via ym dan chatbox pake ebuddy. Lagian gw pengen nabung buat beli behel sama laptop". Lagi - lagi saya ditertawakan. Salah seorang dari mereka mengatakan "hah, jaman sekarang gag punya laptop, kasian banget lo hahaha..!!" Lagi - lagi saya cuma tersenyum, dan mengatakan "apalah gw dibandingkan lo?" Dan mereka kembali tertawa dengan kerasnya.

Di rumah saya juga ada dua laptop. Satunya punya adik saya pribadi dan satunya punya papa.

Tadinya saya berpikir, malam ini sangat menyebalkan, haruskah mereka mencemooh seperti itu hanya karena saya tidak punya BB? Sepanjang jalan gondok, kesal, bete' dan berniat suatu saat saya akan membalas dengan membeli BB yg paling canggih. Ego didalam hati meledak - ledak. Bahkan dalam jalan pulang menuju ke rumah juga masih kesal. Koq ada yah manusia sesombong itu?

Satu hal yang ingin saya lakukan sesampainya dirumah adalah segera membuka facebook dan menumpahkan semuanya distatus. Tetapi ketika baru saja online, teman dekat saya menyapa via chat box dan curhat tentang segala kesusahan hidupnya. Sungguh sangat menyedihkan dan ironis, lebih menyedihkan dari kejadian yang baru saja saya alami. Subhanallah, kenapa saya harus malu dengan ejekan kecil itu? Kenapa harus marah?
Kenapa menganggap hidup ini tidak adil?

Ketika menulis note kecil ini, saya justru jadi merasa kasihan dengan mereka. Apalagi kenyataannya adalah bahwa blackberry yang dibanggakannya itu adalah BB kreditan alias BB ngutang. Dia juga tidak dikaruniai hati dan mulut yang baik. Pernah membaca sebuah kutipan di majalah, bahwa orang yang suka menghina atau mencemooh orang lain, sesungguhnya dia tidak mempunyai apa - apa kecuali sifat iri. Alhamdulillah, saya tidak terpancing emosi sesaat dengan mengupdate status berupa hujatan terhadap orang - orang tersebut.

Sempat terpikir dalam benak saya, apakah BB dan laptop lambang kemakmuran atau kekayaan seseorang? Barang yang saat ini sudah pasaran dan dimiliki banyak orang dan malam ini  Pelajaran yang dapat saya adalah cara menahan amarah dan bersikap dewasa dalam mengontrol emosi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar